Berita Aneh dan Lucu

Gambar Unik Dan Lucu

Membuat Animasi Blogger

Terjebak Lumpur, Dapat Enam Ekor

Kamis, 06 Oktober 2011


Berburu Babi Singa (Bagian 2)...




Paara hunter dan kru sedang menikamti kopi di depan hasil biidikan

Siang itu suasana sekitar kawasan Hutan Senakin, Kota Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, hujan lebat. Sesekali petir menyambar dengan suara menggelegar. Tak ada aktivitas warga di luar rumah. Termasuk para pemburu dari Puma Grup, Pengda Perbakin Jaya, Jakarta. Mereka memilih menikmati secangkir kopi panas dengan camilan singkong goreng yang disuguhkan tuan rumah yang dijadikan basecamp.


Tiga orang kru berburu sedang menyeret hasil bidikan di tengah kebun sawit

Sembari bercerita apa saja, para hunter ini menunggu hujan reda. Malam itu, mereka akan melanjutkan perburuan di sekitar perkebunan kelapa sawit tak jauh dari basecamp. Di saat-saat seperti ini, senior hunter Kendrariadi selalu mengeluarkan “jurus” jitunya untuk mengibur para hunter dan kru. Cerita-cerita lucu dan pengalaman jenakanya membuat suasana jadi ger-geran… Kalau sudah begini, kejenuhan mereka pun hilang.

Menjelang maghrib, hujan mulai reda. Senyum para hunter mengembang, pertanda siap-siap untuk beraksi. Para kru segera menyiapkan perlengkapan perburuan. Para hunter pun tak kalah sibuk menyiapkan senjata dan perlengkapan lainnya. Sekitar jam tujuh malam mereka berangkat menuju lokasi perburuan.



Senior hunter Kendrariadi di depan hasil bidikannya pada malam kedua

Kondisi medan perburuan malam itu bisa ditebak. Hujan deras yang mengguyur beberapa jam membuat jalan utama menuju perkebunan sawit cukup berat untuk dilalui kendaraan. Berlumpur, genangan air, batu-batu terjal menghadang. Dan benar, baru sekitar tiga puluh menit perjalanan, mobil hardtop yang malam itu memuat 14 orang (pemburu dan kru) terjebak lumpur. Cukup dalam. Ayunan gas sang sopir tak mampu mendorong mobil dari kubangan lumpur. “Ini terlalu berat beban. Kita harus kurangi beban dulu, balik ke basecamp,” kata hunter Iwan.

Terjebak Onggokan Sawit

Tim hunter pun memutuskan untuk kembali ke basecamp. Tiga orang kru terpaksa harus rela menjadi penunggu basecamp. Mobil hardtop berputar arah, mencari jalan yang diperkirakan aman dari lumpur. Namun baru sepuluh menit melaju, tim hunter kembali dihadapkan kendala yang tak kalah berat. Onggokan kelapa sawit segar menghalangi jalan. Mungkin sawit itu tumpah dari truk pengangkut milik perusahaan perkebunan ini.



Membuat kopi di tengah hutan menjadi jeda menyenangkan di saat berburu


Seluruh kru pun bekerja keras lagi untuk memuluskan jalan. Dengan sigap, mereka turun dari mobil lalu menyingkirkan onggokan sawit itu. Lima menit pekerjaan “sapu bersih ranjau sawit” selesai. Mobil kembali melaju menuju basecamp. Setelah mengurangi tiga kru berburu, para hunter memutuskan untuk istirahat sejenak untuk makan malam sebelum kembali ke medan perburuan.

“Are you ready?” tanya senior hunter Kendrariadi kepada para hunter dan kru, usai makan malam. “Siaap…!” jawab beberapa kru dengan gaya canda mereka. Mobil kembali melaju menuju perkebunan sawit. Kali ini mereka memilih jalur lain, menghindari kubangan lumpur yang tadi.



Masyarakat suku Dayak Kalimantan Selatan yang siap menampung hasil buruanMalam kian larut, namun, meski sudah jam menyisir jalan di perkebunan tak satu ekor pun Babi Singa yang terlihat. Mungkin saja, karena masih gerimis, binatang perusak ladang warga ini enggan keluar dari sarangnya. Baru, tepat pukul 11 malam,. Seekor Babi Singa melintas pada jarak sekitar 100 meter di depan mobil berburu. Tak ingin kehilangan target buruan, senior hunter Kendrariadi langsung membidiknya. “Kena!” pekik hunter Iwan yang malan itu bertugas ngeblour.

Melihat target buruan roboh, dengan sigap para kru berburu turun dari mobil untuk mengambil dan menaikkan ke garda depan hardtop. Malam kedua perburuan ini rupanya mereka cukup beruntung. Hingga menjelang pagi, enam ekor Babi singa dengan vasriasi bobotnya terbidik di bagian blat atau jantung. “Mantap!!” seru seorang kru. Salam berburu!(A.Kholis)[jurnalberburu.com]



Artikel Terkait:

0 Comments: